MBG Cijulang Pangandaran Berhenti Beroperasi karena Dana Pusat Tidak Cair



PANGANDARAN, New Moon

Sebuah dapur yang berada di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG) di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menghentikan operasionalnya pada Senin (20/10/2025) hingga Selasa (21/10/2025).

Kendala ini terjadi karena dana operasional dari pusat belum cair. Danang Ari Wibowo, PIC MBG SMKN 1 Cijulang, mengonfirmasi bahwa penghentian sementara terjadi akibat masalah keuangan tersebut.

Namun, dari informasi yang ia peroleh, SPPG akan kembali beroperasi pada Rabu (22/10/2025). “Pada hari Sabtu lalu, ada pengumuman bahwa SPPG terhenti sementara hingga waktu yang belum ditentukan karena dana dari pusat belum cair. Namun, kemarin (Senin), ada pengumuman lagi bahwa dapur akan kembali beraktivitas mulai Rabu besok,” jelas Danang saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa.

Akibat penghentian ini, siswa tidak mendapatkan MBG pada hari Senin dan Selasa. “Siswa tidak menerima MBG hari ini,” tambahnya.

Salah satu wali murid yang anaknya bersekolah di wilayah Cijulang, Annisa, mengatakan bahwa anaknya tidak mendapatkan MBG pada Senin siang. Ia memperoleh informasi bahwa hal ini terjadi karena kendala keuangan. “Operasional belum dibayar,” ujarnya.

Beberapa orang tua siswa lainnya juga mengungkapkan kekhawatiran mereka. Salah satu dari mereka, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan awalnya mendengar informasi tentang penghentian MBG dari PAUD An Nahar. Namun, ternyata sejumlah sekolah lain di wilayah Cijulang juga tidak menerima MBG.

“SPPG-nya berada di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang,” jelasnya.

Ia juga memperoleh informasi bahwa alasan penghentian sementara MBG adalah karena dana operasional belum cair. “Ini kan program Presiden Prabowo, kenapa berhenti?” ujarnya dengan rasa heran.

Beberapa pihak menilai bahwa penghentian operasional SPPG ini bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan nutrisi para siswa. Program MBG diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup siswa, terutama dalam hal asupan gizi.

Meski demikian, beberapa pihak masih tetap optimis bahwa masalah ini akan segera terselesaikan. Dengan adanya pengumuman bahwa SPPG akan kembali beroperasi pada Rabu, diharapkan para siswa dapat kembali menerima manfaat dari program ini.

Selain itu, masyarakat juga berharap agar pemerintah atau instansi terkait dapat lebih proaktif dalam mengelola dana operasional agar tidak terjadi gangguan seperti ini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program-program sosial yang dirancang untuk kesejahteraan masyarakat dapat berjalan secara lancar.

Dengan situasi ini, banyak pihak berharap agar masalah keuangan tidak lagi menjadi hambatan bagi program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak.