Basarnas: 64 Orang Tewas dalam Kebakaran Mushola Ponpes Al Khoziny, Termasuk 6 Bagian Tubuh
Korban Meninggal Dunia Akibat Runtuhnya Mushola di Ponpes Al-Khoziny Terus Bertambah
Korban meninggal dunia akibat runtuhnya bangunan mushola di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus bertambah. Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), hingga Senin (6/10/2025) pukul 18.16 WIB, jumlah korban yang meninggal mencapai 64 orang.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii menyampaikan bahwa total korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 168 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 104 orang dinyatakan selamat, sementara 64 orang lainnya meninggal dunia. Di dalam jumlah tersebut juga termasuk enam bagian tubuh yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Di dalamnya termasuk ada enam body part,” ujar Syafii dalam keterangan resminya.
Menurut penjelasan Syafii, berdasarkan asesmen awal dari BNPB dan tim SAR gabungan, sektor A2 menjadi area yang paling banyak ditemukan korban tertimbun. Proses pencarian hari ini dimulai dari korban ke-67 yang dievakuasi pada pukul 03.36 WIB hingga korban ke-77 pada pukul 18.13 WIB. Seluruhnya berasal dari sektor A2 hasil proses ekstrikasi.
Dia menambahkan, dari total 168 korban yang telah dievakuasi, sebanyak 77 di antaranya merupakan hasil kerja tim SAR gabungan. Dengan demikian, jumlah korban yang masih dalam pencarian tersisa tiga orang.
“Jumlah ini merupakan data perkiraan sementara berdasarkan daftar absensi yang dikeluarkan pihak pondok pesantren,” ujarnya.
Selain jenazah utuh, tim SAR gabungan juga mengevakuasi enam potongan anggota tubuh (body part). Seluruh temuan tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
“Sementara itu, korban yang dirawat kini menjadi empat orang setelah beberapa diperbolehkan pulang. Saat ini masih ada 99 orang yang menjalani perawatan, dan satu orang lainnya tidak memerlukan perawatan,” ucapnya.
Hingga siaran pers ini diturunkan, tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian di sektor A1 dan A2, yang masih dipenuhi tumpukan beton dari bangunan baru yang menimpa bagian bangunan lama. “Proses pembersihan puing dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan pada gedung di sekitarnya,” kata Syafii.
Proses Evakuasi dan Identifikasi Korban
Proses evakuasi korban terus berlangsung dengan koordinasi yang ketat antara tim SAR gabungan dan instansi terkait. Pemulihan korban yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan dilakukan secara bertahap dan hati-hati untuk memastikan keselamatan para petugas serta mencegah risiko tambahan.
Tim medis dan pihak rumah sakit juga terlibat dalam proses identifikasi dan perawatan korban. Beberapa korban yang kondisinya stabil sudah diperbolehkan pulang, sementara sebagian lainnya masih menjalani pengobatan lebih lanjut.
Dalam proses ini, kehadiran tim SAR gabungan sangat penting untuk mempercepat pencarian dan evakuasi korban. Setiap korban yang berhasil dievakuasi menjadi langkah penting dalam upaya memberikan bantuan kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
Tindakan Lanjutan dan Upaya Pemulihan
Selain pencarian korban, upaya pemulihan infrastruktur dan lingkungan sekitar juga sedang dilakukan. Pembersihan puing-puing dari lokasi kejadian dilakukan dengan cermat agar tidak mengganggu struktur bangunan lain yang masih berdiri.
Seluruh proses ini dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan profesional, mengingat dampak dari kejadian ini sangat besar bagi korban dan keluarga mereka. Keterlibatan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga bantuan, dan masyarakat setempat menjadi kunci dalam pemulihan situasi.
Perkembangan Terkini
Sampai saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di sektor A1 dan A2. Wilayah ini masih dipenuhi tumpukan beton dari bangunan baru yang menimpa bagian bangunan lama. Proses pembersihan puing dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan pada gedung di sekitarnya.